Selambu cahaya menggurat gemulai
ditengah biru dan putih
menebar keping-keping di atas sayap cendrawasih
sendika dawuh pada pemilik segara wedi
Sinaran menari di kelopak
merebut lahan kosong di retina
mendadak langit tak lagi biru.. putih pun tak..
Seolah tak peduli..
jemari lentikmu bermain di atas tombol mungil
tampak cantik..diantara kertas dan perangkat keras
sesiapa dibaliknya menjadi buram
tak terlihat walau malam belum menjelang..
atau memang tak ingin..?
Sudah..
aku tak lagi bertanya-tanya..
tak ada lagi lontar kata..
kubiarkan kau penuhi tiap celah kalbu
tapi bukan karna lebihmu
Cahaya menggurat lembut..
sebentar lagi senja hendak memukau..
jangan beranjak dari duduk,
aku ingin menikmati warna emas jingga bersama engkau..
-Maja24072010-
Ini adalah kumpulan puisi-puisi hasil karya saya, yang sebagian besar saya produksi berdasarkan pengalaman saya pribadi dan juga teman, hehe.. Silahkan menyampaikan kritik dan saran di kolom komentar :) Share jika berkenan
29 January 2017
22 January 2017
Gempita Ahad
Gempita sambutan pada ahad,
meruak diantara kerumunan padang keramik dan taman,
penuhi setiap celah dan tempat,
para serdadu kecil berlarian tanpa lawan..
meruak diantara kerumunan padang keramik dan taman,
penuhi setiap celah dan tempat,
para serdadu kecil berlarian tanpa lawan..
Gemericik air membubung ke atas,
bak menyandera tangis dalam jenaka,
meski sinar delapan pagi bersikeras memanas,
pun tak sanggup kalahkan tawa..
bak menyandera tangis dalam jenaka,
meski sinar delapan pagi bersikeras memanas,
pun tak sanggup kalahkan tawa..
Aku terhanyut dalam suka..
ikuti jejak bidadari kecil yang genggam jemariku
tak ada beban, tanpa duka..
rasa berdosa jika tak kuturut yang dia mau..
Mengecap dagangan rakyat yang selalu sembunyi
dari para pengawal atas nama ketertiban..
berlarian kala kereta prajurit penertib melintas,
ah..sungguh menambah lucunya negri sungai brantas..
Pada bidadari mungil aku bicara,
semoga masih ada waktu untuk kembali,
menikmati padang keramik ini bersama,
berlari dan bercanda tersiram mentari.
Terjadi pada ahad lalu..
berulang pada ahad ini..
mungkin ahad esok pun akan sama..
semoga..
-Maja22012017-
19 January 2017
Melupa
Tujuh pagi terlampau cepat,
Menjauh, melangkahi setiap bayang..
Angan kemarin tercapai pun tak sempat,
masih aku tambahkan yang baru setelah tujuh..
Angan kemarin tercapai pun tak sempat,
masih aku tambahkan yang baru setelah tujuh..
Seperti pagi yang lalu..
Aku diricuhi oleh cita,
yang sering ditunggangi nafsu..
Apa dan berapa,
merujuk pada angka..
Siapa dan bagaimana,
bertajuk sebuah kata..
Relasi !
Aku diricuhi oleh cita,
yang sering ditunggangi nafsu..
Apa dan berapa,
merujuk pada angka..
Siapa dan bagaimana,
bertajuk sebuah kata..
Relasi !
Logika dan otak kanan terus memproses,
seolah miliki kehendak atas semesta
tapi bilik kalbu pelan berbisik,
"ada yang tidak beres.."
Aku terkalahkan ingin,
tertunduk oleh mau dan nafsu,
lupa kapan harus jatuhkan kening,
dalam waktu yang syahdu..
Seharusnya pagi ini..
Semestinya pagi kemarin..
Ah !
Kemana aku selama ini ?
Kenapa tak kudengar bisik hati ?
Koreksi !
Dan fajar lembut membelah kelam..
aku berkutat melawan ingin..
ya ! ingin yang selalu lupa dan melupakan,
bagai tak paham siapa pengendali angin..
Tujuh pagi terlampau cepat,
Menjauh, melangkahi setiap bayang..
Angan kemarin tercapai pun tak sempat,
Kini kulupakan ia pada enam..
-Maja20012017-
03 January 2017
Girang
Senyap..
Gempitamu sesaat tak mengubah,
percuma girangmu..percuma !
siapa yang sakit?
Gerabah masihlah sama,
berharap kurebah dalam sesal ?
bermimpilah !
Bukan kau yang atur..
Dusta tak lebih sakit kala berbalik,
walau tak kuberharap.
Kawan..
Mari menanti surya menangkal arah,
dan catatan itu pun terjaga pada genggam,
jika hendak beradu siapa benar..
Tunggulah..
Sekarang ku tak menuntut.
- Maja 15122009 -
Gempitamu sesaat tak mengubah,
percuma girangmu..percuma !
siapa yang sakit?
Gerabah masihlah sama,
berharap kurebah dalam sesal ?
bermimpilah !
Bukan kau yang atur..
Dusta tak lebih sakit kala berbalik,
walau tak kuberharap.
Kawan..
Mari menanti surya menangkal arah,
dan catatan itu pun terjaga pada genggam,
jika hendak beradu siapa benar..
Tunggulah..
Sekarang ku tak menuntut.
- Maja 15122009 -
Subscribe to:
Posts (Atom)